Pengertian FOMO dalam Investasi Kripto

Jakarta, 23 Juni 2025

Penulis – Trapz

FOMO, atau ‘Fear of Missing Out’, merupakan istilah yang sering digunakan dalam konteks investasi, terutama di pasar kripto. Istilah ini merujuk pada perasaan cemas atau khawatir yang dialami seorang investor ketika melihat potensi keuntungan besar yang mungkin hilang jika tidak segera berinvestasi. Di dunia kripto, di mana volatilitas harga sangat tinggi, perasaan FOMO dapat sangat kuat dan sering kali mendorong individu untuk mengambil keputusan impulsif.

Fenomena FOMO muncul dari pengaruh sosial dan informasi yang cepat tersebar di media, baik melalui berita maupun platform sosial. Ketika satu aset kripto mengalami lonjakan harga yang signifikan, investor sering merasa tertekan untuk segera berpartisipasi dalam pergerakan tersebut, takut kesempatan untuk mendapatkan keuntungan akan hilang. Hal ini terutama terlihat ketika berita positif atau perkembangan teknologi baru terkait aset tertentu menjadi viral, sehingga menciptakan gelombang minat yang memicu lebih banyak orang untuk membeli.

Walaupun FOMO dapat berlaku di berbagai jenis investasi, karakteristik pasar kripto membuat perasaan ini semakin intens. Dengan tingginya fluktuasi harga dan sentimen pasar yang sering berubah, investor mungkin mengalami dorongan yang kuat untuk berinvestasi tanpa melakukan analisis yang mendalam. Keputusan yang diambil dalam keadaan FOMO sering kali tidak didasarkan pada riset atau pemahaman yang memadai tentang investasi tersebut, melainkan pada emosi dan dorongan untuk tidak ketinggalan.

Namun, sikap yang didorong oleh FOMO bisa sangat berisiko. Investor yang bertindak impulsif dapat berakhir dengan kerugian besar jika harga aset tiba-tiba jatuh setelah mereka berinvestasi. Oleh karena itu, penting untuk mengenali dan memahami FOMO dalam konteks investasi kripto. Dengan demikian, investor dapat mengambil keputusan yang lebih rasional dan menghindari jebakan psikologis yang dapat merugikan posisi mereka di pasar.

Pentingnya Edukasi Sebelum Berinvestasi

Dalam dunia investasi kripto yang berkembang pesat, pentingnya edukasi sebelum terjun ke dalamnya tidak dapat diabaikan. Pemahaman yang mendalam mengenai investasi dapat menjadi garis pertahanan bagi investor dari risiko yang mungkin timbul, terutama yang disebabkan oleh fenomena FOMO atau “Fear of Missing Out”. Riset dan edukasi yang menyeluruh mengenai aset yang akan diinvestasikan adalah langkah awal yang krusial dalam perjalanan investasi yang sukses.

Teknologi blockchain, yang menjadi dasar dari semua aset kripto, adalah hal pertama yang perlu dipahami. Blockchain adalah sistem penyimpanan data terdesentralisasi yang menjamin keamanan dan transparansi transaksi. Memahami cara kerja teknologi ini dapat membantu investor menilai inovasi dan potensi dari berbagai jenis kripto yang ada di pasar. Selanjutnya, mengenali berbagai jenis kripto—seperti Bitcoin, Ethereum, dan altcoin lainnya—akan memberi investor perspektif yang lebih luas tentang potensi keuntungan dan risiko yang berhubungan dengan setiap aset.

Analisis pasar juga merupakan elemen penting dalam edukasi investasi. Memahami tren pasar, serta faktor-faktor yang memengaruhi pergerakan harga kripto, sangat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih bijaksana dan mengurangi kemungkinan bertindak berdasarkan emosi. Investor dianjurkan untuk selalu mengikuti sumber informasi yang terkemuka dan berkualitas, seperti laporan pasar, analisis dari para ahli, dan platform edukasi. Dengan memanfaatkan sumber belajar ini, investor dapat memperkaya pengetahuan dan mengembangkan pemahaman mengenai risiko dan potensi keuntungan yang dihadapi.

Akhirnya, berinvestasilah dengan keyakinan dan pengetahuan yang memadai. Kesadaran akan pentingnya edukasi sebelum berinvestasi di pasar kripto akan membekali investor dengan kemampuan untuk membuat keputusan yang lebih baik, sehingga dapat menghindari pengaruh negatif dari FOMO yang umum terjadi di kalangan investor baru.

Strategi Terhindar dari FOMO

Investasi dalam cryptocurrency dapat menjadi pengalaman yang berisiko, terutama bagi mereka yang terpengaruh oleh FOMO (Fear of Missing Out). Untuk menghindari keputusan investasi yang didorong oleh emosi ini, penting bagi investor untuk memiliki strategi investasi yang terencana dengan baik. Salah satu langkah pertama yang dapat diambil adalah menetapkan tujuan investasi yang jelas. Dengan mengetahui apa yang ingin dicapai, baik itu memperoleh keuntungan jangka pendek maupun membangun portofolio jangka panjang, investor dapat lebih fokus dan membuat keputusan yang lebih logis.

Selain itu, menerapkan metode analisis fundamental dan teknikal juga penting untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang pasar. Analisis fundamental melibatkan penilaian nilai dasar dari aset kripto, seperti teknologi di balik koin, tim pengembang, dan utilitas dalam ekosistem. Sementara itu, analisis teknikal memungkinkan investor untuk mengevaluasi pola harga dan volume perdagangan yang dapat membantu memprediksi pergerakan masa depan. Dengan memahami kedua pendekatan ini, investor dapat mengurangi ketergantungan pada Tren pasar yang sementara dan pandangan jangka pendek yang bisa menyebabkan FOMO.

Penting juga untuk memiliki disiplin dalam mengikuti rencana investasi. Ini berarti mau menahan diri dari godaan untuk membeli ketika harga melonjak atau menjual saat terjadi penurunan yang signifikan. Memelihara disiplin ini terkadang memerlukan kesabaran dan ketahanan mental. Mengatur stop loss atau limit order bisa menjadi strategi tambahan yang membantu investor tetap pada jalur mereka. Dengan melakukan semua ini, investor diharapkan tidak hanya terhindar dari FOMO, tetapi juga menjadi lebih cerdas dalam berinvestasi, mengedepankan rasionalitas dan informasi yang komprehensif dalam setiap keputusan yang diambil.

Risiko yang Dihadapi Jika Terjebak FOMO

Fear of Missing Out (FOMO) adalah fenomena yang sering dihadapi oleh investor, terutama di pasar yang berfluktuasi cepat seperti cryptocurrency. Salah satu risiko utama yang dihadapi oleh investor yang terjebak dalam FOMO adalah kerugian finansial. Saat investor membeli aset ketika harga berada di puncak, mereka berpotensi mengalami penurunan signifikan dalam nilai investasi mereka setelah itu. Misalnya, banyak investor yang membeli Bitcoin saat harganya meroket pada tahun 2021, hanya untuk melihat nilai aset mereka merosot tajam dalam beberapa bulan berikutnya. Keputusan yang didorong oleh rasa panik atau ketakutan kehilangan peluang sering kali mengakibatkan pembelian di harga tertinggi, yang sering kali diikuti oleh rasa penyesalan ketika pasar berbalik arah.

Selain kerugian finansial, ada juga dampak psikologis yang signifikan akibat terjebak dalam FOMO. Investor dapat mengalami stres yang tinggi, kecemasan, dan bahkan depresi jika mereka merasa bahwa keputusan investasi mereka membuat mereka tidak beruntung, terutama ketika melihat orang lain mendapatkan keuntungan. Cerita nyata sering kali beredar tentang investor yang memasukkan semua tabungan mereka ke dalam cryptocurrency saat suasana pasar sangat optimis, tetapi kemudian mereka terpaksa menyaksikan nilai investasi mereka menyusut, yang menyebabkan penyesalan mendalam dan ketidakpastian tentang masa depan keuangan mereka.

FOMO tidak hanya mempengaruhi keputusan investasi secara finansial tetapi juga dapat membawa dampak jangka panjang yang merugikan bagi kesehatan mental investor. Dalam ekosistem investasi, penting untuk tetap tenang dan melakukan analisis yang mendalam sebelum membuat keputusan. Oleh karena itu, memahami risiko yang terkait dengan FOMO bisa menjadi langkah awal yang krusial untuk menghindari kerugian yang tidak perlu di pasar cryptocurrency.