
Jakarta, 29 April 2025
Penulis – Trapz
Pasar aset digital global kembali menunjukkan taringnya. Berdasarkan laporan mingguan dari CoinShares, produk investasi aset kripto mencatatkan aliran dana masuk (inflow) sebesar USD 3,6 miliar atau sekitar Rp57 triliun dalam satu pekan terakhir. Angka ini menjadikannya inflow terbesar ketiga sepanjang sejarah pasar kripto, memunculkan sinyal kuat bahwa investor institusional dan ritel mulai kembali percaya pada potensi jangka panjang aset digital.
Lonjakan ini tidak hanya mencerminkan optimisme pasar, tetapi juga menandai potensi dimulainya era baru kebangkitan sektor kripto setelah melewati badai volatilitas dan ketidakpastian regulasi pada 2022–2023.
Dominasi Bitcoin Tetap Kuat
Seperti biasa, Bitcoin (BTC) menjadi magnet utama bagi arus dana masuk. Dari total inflow sebesar USD 3,6 miliar, sekitar 85% atau USD 3,06 miliar mengalir ke produk investasi berbasis Bitcoin. Hal ini menandakan bahwa BTC masih dianggap sebagai aset paling aman dan stabil di antara seluruh aset digital lainnya.
Lonjakan harga Bitcoin hingga ke kisaran USD 71.000 dalam beberapa hari terakhir juga memperkuat narasi bahwa mata uang kripto pertama ini masih menjadi andalan dalam portofolio digital para investor besar.
“Kami melihat arus masuk ke produk kripto sebagai refleksi dari meningkatnya kepercayaan terhadap struktur pasar yang lebih stabil dan dukungan regulasi yang lebih jelas,” ujar James Butterfill, Kepala Riset CoinShares.
Ethereum dan Altcoin Tak Ketinggalan
Meskipun dominasi BTC tetap tinggi, Ethereum (ETH) juga mencatatkan inflow signifikan senilai USD 500 juta. Kabar positif mengenai potensi persetujuan ETF Ethereum spot oleh SEC di Amerika Serikat menjadi pendorong utama minat terhadap aset ini.
Selain ETH, beberapa altcoin besar seperti Solana (SOL), Avalanche (AVAX), dan Chainlink (LINK) juga mencatatkan inflow positif, meskipun dalam skala lebih kecil. Hal ini mengindikasikan bahwa investor mulai melakukan diversifikasi di luar BTC dan ETH, sebuah sinyal positif bagi ekosistem kripto yang lebih luas.
ETF Spot Dorong Minat Investor Institusional
Salah satu pendorong utama melonjaknya inflow ke aset digital dalam beberapa bulan terakhir adalah persetujuan ETF Bitcoin spot di beberapa negara besar seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Brasil. Produk-produk ini memudahkan investor institusional untuk memiliki eksposur terhadap aset kripto tanpa harus menyimpannya secara langsung.
ETF Bitcoin dari BlackRock, Fidelity, dan Ark Invest telah mencatat volume transaksi harian yang konsisten tinggi, bahkan melampaui beberapa ETF sektor teknologi. Ini membuktikan bahwa minat terhadap aset kripto telah masuk ke arus utama (mainstream).
“Dengan kehadiran ETF spot, hambatan masuk bagi investor besar menjadi lebih kecil. Ini adalah titik balik penting untuk legitimasi aset digital di pasar global,” kata analis Bloomberg, Eric Balchunas.
Pasar Kripto Bangkit dari Tidur Panjang
Setelah dua tahun penuh tekanan—termasuk kejatuhan FTX, krisis likuiditas Celsius, dan ketatnya regulasi SEC—pasar kripto tampaknya mulai pulih. Tahun 2025 dibuka dengan tren positif yang stabil. Harga Bitcoin telah naik lebih dari 120% sejak awal tahun, sementara Ethereum dan beberapa altcoin mencatatkan kenaikan lebih dari 80%.
Volume perdagangan harian di bursa-bursa utama seperti Binance, Coinbase, dan Kraken juga menunjukkan peningkatan signifikan, menandakan minat pasar yang mulai hidup kembali.
Di Indonesia, data dari Bappebti menunjukkan bahwa jumlah investor kripto tumbuh lebih dari 22% sepanjang kuartal pertama 2025, dengan total nilai transaksi harian mencapai lebih dari Rp3,5 triliun.
Penguatan Fundamental Teknologi Blockchain
Tidak hanya dari sisi harga dan inflow, kebangkitan kripto juga didorong oleh penguatan fundamental teknologi di baliknya. Banyak proyek blockchain saat ini fokus pada peningkatan skalabilitas, interoperabilitas, dan efisiensi energi.
Misalnya, Ethereum kini berjalan sepenuhnya pada mekanisme Proof of Stake (PoS), yang diklaim lebih ramah lingkungan. Sementara itu, Solana dan Avalanche terus memperbarui jaringan mereka untuk menangani volume transaksi yang lebih tinggi dengan biaya rendah.
Kemajuan ini meningkatkan kepercayaan para pengembang aplikasi, investor, hingga regulator terhadap masa depan teknologi blockchain sebagai fondasi ekonomi digital.
Apa Artinya Bagi Investor Ritel?
Kabar baik ini tentu menjadi sinyal positif bagi investor ritel. Inflow yang tinggi, harga yang stabil meningkat, serta dukungan dari institusi besar dan regulasi yang semakin jelas menunjukkan bahwa kripto kini semakin matang.
Namun, investor tetap perlu berhati-hati. Volatilitas masih ada, dan pasar kripto tetap tergolong baru jika dibandingkan pasar saham atau obligasi.
Langkah terbaik adalah memahami risiko, melakukan riset mendalam, dan tidak terpancing oleh euforia sesaat. Bagi mereka yang berinvestasi untuk jangka panjang, momen seperti ini bisa menjadi peluang emas untuk membangun portofolio digital secara bertahap.
Penutup: Sinyal Kebangkitan Nyata
Dengan inflow sebesar Rp57 triliun dalam seminggu, tak bisa disangkal bahwa pasar kripto sedang mengalami kebangkitan yang nyata. Investor besar telah kembali, proyek teknologi terus berkembang, dan adopsi massal semakin dekat.
Bagi dunia keuangan global, ini adalah pertanda bahwa aset digital bukan lagi fenomena sesaat, melainkan bagian dari sistem keuangan masa depan. Bagi Indonesia, ini adalah peluang untuk menjadi pemain aktif dalam ekonomi digital global yang terus tumbuh.
Meta Title :
Inflow Kripto Capai Rp57 Triliun, Tanda Kebangkitan Pasar Aset Digital
Meta Description :
Pasar kripto mencatat inflow Rp57 triliun, terbesar ketiga dalam sejarah. Bitcoin dan Ethereum pimpin arus masuk, pertanda kuat kebangkitan pasar aset digital.
Tagar :
#KriptoIndonesia #InflowKripto #PasarDigital #InvestasiKripto #Bitcoin #Ethereum #ETFBitcoin #CryptoMarket #BlockchainIndonesia #AsetDigital