xr:d:DAE5E5evgCs:293,j:1488139878,t:23010607

Pengantar tentang PP 28/2025

Jakarta, 30 Juni 2025

Penulis – Trapz

Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2025 (PP 28/2025) merupakan suatu langkah penting dalam pengakuan resmi teknologi blockchain di Indonesia. Regulasi ini hadir sebagai respons atas semakin berkembangnya teknologi informasi dan kebutuhan untuk menciptakan kerangka hukum yang mendukung inovasi dalam sektor ini. Dengan pengakuan blockchain, pemerintah bertujuan untuk memfasilitasi implementasi teknologi ini yang diyakini dapat meningkatkan transparansi serta efisiensi dalam berbagai sektor, termasuk keuangan, logistik, dan pemerintahan.

Latarnya berkaitan dengan maraknya perkembangan teknologi digital yang menjanjikan, tetapi juga memunculkan berbagai tantangan. Sebelum adanya PP 28/2025, penggunaan teknologi blockchain di Indonesia seringkali terhambat oleh ketidakpastian hukum dan regulasi, yang mengakibatkan sedikitnya adopsi dari industri. Dengan peraturan ini, pemerintah berharap能够 memberikan kepastian hukum yang diperlukan bagi para pelaku industri untuk memanfaatkan potensi teknologi tersebut dengan lebih secara optimal.

Tujuan utama dari pengesahan PP 28/2025 adalah untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi inovasi, serta memastikan bahwa perkembangan teknologi tetap sejalan dengan prinsip-prinsip keamanan dan keberlanjutan. Selain itu, regulasi ini juga diharapkan dapat menarik investor baik domestik maupun asing untuk berinvestasi dalam proyek-proyek berbasis blockchain, yang pada gilirannya dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.

Dengan diakuinya blockchain secara resmi melalui PP 28/2025, Indonesia mengambil langkah strategis dalam peta dunia digital. Ke depan, diharapkan peraturan ini mampu mendorong pertumbuhan industri yang lebih inovatif dan responsif terhadap perkembangan teknologi yang cepat. Aspek ini menjadi sangat penting mengingat tekanan global terhadap adaptasi teknologi baru dan penerapan solusi digital yang efisien dalam berbagai bidang kegiatan ekonomi.

Dampak Positif Penerapan Blockchain

Penerapan teknologi blockchain di Indonesia telah membawa dampak positif yang signifikan di berbagai sektor, termasuk keuangan, logistik, dan pemerintahan. Dengan adanya regulasi resmi melalui PP 28/2025, perusahaan dan lembaga pemerintah kini dapat memanfaatkan blockchain tanpa kendala hukum yang sebelumnya mungkin menjadi penghalang. Dalam sektor keuangan, blockchain memfasilitasi transaksi yang lebih cepat, murah, dan aman, yang pada gilirannya dapat meningkatkan inklusi keuangan. Hal ini penting, terutama di negara dengan populasi yang besar dan beragam seperti Indonesia, di mana akses terhadap layanan keuangan tradisional masih terbatas di beberapa daerah.

Di sektor logistik, teknologi blockchain menawarkan transparansi yang tinggi dan memungkinkan pelacakan barang secara real-time. Setiap transaksi atau pergerakan barang dapat dicatat dalam sistem yang tidak dapat diubah, sehingga mengurangi risiko penipuan dan meningkatkan akuntabilitas. Ini sangat bermanfaat dalam industri yang sering menghadapi masalah terkait dengan kehilangan barang atau ketidakakuratan data. Penggunaan blockchain di logistik dapat membantu perusahaan untuk mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi rantai pasokan.

Sementara itu, dalam konteks pemerintahan, penerapan blockchain dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan pelayanan publik. Misalnya, dalam proses pemilihan umum, teknologi ini dapat digunakan untuk memastikan integritas suara dan menghindari kecurangan. Hal ini pada akhirnya dapat menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan meningkatkan partisipasi aktif warga dalam proses demokrasi.

Secara keseluruhan, pengakuan resmi terhadap teknologi blockchain dapat meningkatkan potensi investasi di Indonesia. Investor cenderung lebih tertarik untuk berinvestasi di negara yang menunjukkan komitmen terhadap adopsi teknologi inovatif dan regulasi yang jelas. Dengan segala keuntungan yang ditawarkan, penerapan blockchain di Indonesia berpotensi untuk menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Tantangan dalam Mengimplementasikan Blockchain

Setelah pengakuan resmi teknologi blockchain di Indonesia melalui Peraturan Pemerintah (PP) 28/2025, beberapa tantangan akan muncul dalam proses implementasinya. Salah satu tantangan utama adalah isu regulasi. Meskipun PP ini memberikan landasan hukum, masih ada banyak aspek yang perlu dipertegas terkait dengan tata cara dan kepatuhan dalam penggunaan teknologi blockchain. Regulasi yang belum komprehensif dapat menyebabkan kebingungan di kalangan pelaku usaha dan investor, yang pada gilirannya dapat menghambat kepercayaan dalam adopsi teknologi ini.

Selain itu, kurangnya pemahaman masyarakat tentang teknologi blockchain menjadi tantangan yang signifikan. Banyak individu dan organisasi yang masih belum memahami bagaimana blockchain berfungsi dan potensi manfaatnya. Edukasi yang tepat perlu dilakukan agar masyarakat dapat mengapresiasi teknologi ini, memahami cara kerjanya, dan memanfaatkan aplikasi yang dapat ditawarkan. Program-program sosialisasi dan workshop dapat dijadikan sarana untuk meningkatkan pemahaman dan mendorong partisipasi dalam ekosistem blockchain.

Tantangan lainnya adalah keterbatasan infrastruktur teknologi di Indonesia yang perlu diperbaiki untuk mendukung penerapan blockchain secara luas. Infrastruktur yang tidak memadai, seperti jaringan internet yang tidak stabil dan kurangnya fasilitas pendukung dalam beberapa daerah, dapat menghambat proses integrasi teknologi ini. Untuk memastikan bahwa semua pihak dapat mengakses dan menggunakan teknologi blockchain, investasi dalam pengembangan infrastruktur teknologi sangat diperlukan.

Pada akhirnya, jika tantangan ini dapat diatasi, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pelopor dalam penerapan blockchain di ASEAN, dan ini akan mendukung pertumbuhan inovasi serta meningkatkan daya saing ekonomi digital di regional ini.

Masa Depan Blockchain di Indonesia

Masa depan penggunaan blockchain di Indonesia menjanjikan berbagai kemungkinan yang menarik, sejalan dengan pengakuan resmi teknologi ini melalui Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2025. Potensi pengembangan yang bisa muncul mencakup peningkatan transparansi dan efisiensi dalam berbagai sektor, termasuk keuangan, pendidikan, dan logistik. Dengan adanya regulasi yang jelas, lebih banyak perusahaan dapat merasa aman untuk mengadopsi teknologi blockchain, yang pada gilirannya akan meningkatkan kepercayaan dalam ekosistem digital.

Kemitraan antara pemerintah dan sektor swasta menjadi kunci dalam mendorong inovasi teknologi blockchain di Indonesia. Ketika pemerintah menetapkan kebijakan yang mendukung, sektor swasta dapat berinovasi melalui start-up dan proyek teknologi yang mengintegrasikan blockchain. Kolaborasi ini dapat menciptakan ekosistem yang lebih inklusif, di mana berbagai pihak dapat berkontribusi dalam menciptakan solusi inovatif. Misalnya, penggunaan smart contracts dalam pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah dapat mengurangi korupsi dan meningkatkan efisiensi pengelolaan anggaran.

Masyarakat juga memiliki peran penting dalam partisipasi dalam ekosistem blockchain yang terus berkembang. Dengan pendidikan yang memadai mengenai teknologi blockchain, lebih banyak individu dapat memahami cara kerja dan manfaatnya. Ini juga membuka peluang lebih luas bagi masyarakat untuk berinvestasi dalam proyek blockchain atau mengadopsi cara-cara baru dalam bertransaksi dan berinteraksi. Penyebaran pengetahuan tentang blockchain dapat memberdayakan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengembangan solusi berbasis teknologi yang dapat mengatasi tantangan lokal.

Seiring berjalannya waktu, adopsi dan inovasi teknologi blockchain di Indonesia berpotensi untuk merubah banyak aspek kehidupan masyarakat, menciptakan efisiensi yang lebih besar dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Dengan demikian, masa depan blockchain di Indonesia menjadi hal yang menarik untuk disaksikan dan diikuti.